Gado-gado emang makanan yahud, apalagi yang ala jawa timur. Ada telor, tahu, lontong, kecambah (yang saya gak gitu doyan), tidak lupa krupuk mlinjo dan krupuk udang. Belum lagi siraman bumbu kacang. Ditambah sambel dikit, bikin nangis tapi rasanya makin mantap. Nyam-nyam deh pokoknya. Hehe..
Hidup saya di bulan Agustus ini rasanya seperti gado-gado. Banyak kisah-kisah terjadi dalam setiap segi kehidupan, ada yang menyenangkan ada yang tidak, tetapi secara keseluruhan saya masih menikmati, seperti makan gado-gado ( ala jawa timur :p).
1. Start a relationship. Haha..heboh amat saya, ampe tiap post isinya ini. Tapi biarin deh, pertama kalinya pacaran, excited donk. Hal pertama yang bikin saya agak surprised adalah dampak sosial dari relasi ini yang ternyata mengurangi angka pengangguran (aduh geje). Maksud saya, karena common friend saya dan dia banyak bedanya, jadi kami saling mengenalkan teman-teman dekat satu sama lain. Tiba-tiba banyak acara sosial dengan berbagai bentuk dari kondangan, reuni, maupun kumpul-kumpul aja.
2. Beberapa teman-teman saya tiba-tiba mengalami stress related problem dengan berbagai macam kadar. Saya sendiri jadi lumayan affected, black sector activated gitu deh. Saya berharap saya bisa membantu dengan share pengalaman serta support. Tapi tentu saja yang paling penting adalah mendoakan.
3. Keluarga saya sedang berjuang di desa sono menghadapi bulan puasa. Senang sih, karena berarti pendapatan naik. Tapi, komunikasi jadi kurang lancar karena mereka lagi sibuk. Saat saya mengabari sudah jadian lewat sms, jawaban papi saya keesokan harinya adalah “Jadi apa? Kemarin sibuk sekali di toko. Bla2…” Hiks2, rupanya orang tua saya tidak paham kata jadian. Jangan-jangan dikira ketemu makhluk jadi-jadian =.=
4. Nemu paper yang sama dengan approach saya. Setengah senang karena paper itu mengurangi kekhawatiran project saya tidak bisa dilakukan dan menambah keyakinan bahwa pendekatan project saya cukup masuk akal. Setengahnya lagi jadi merasa ada saingan dan tekanan untuk jadi lebih inovatif.
5. Mencoba mengadakan eksperimen IPA untuk mbak-mbak tutoring. Responnya lumayan, meskipun saya sempat mengubah nada suara jadi sheng diao ke 4 selama setengah pelajaran gara-gara pada ribut. Mengalami kesenangan tersendiri juga sewaktu ada mbak-mbak yang bilang lumayan paham waktu saya mengajar. Waw, jadi ini toh pleasure sebagai guru. I seldom say thank you to my primary and secondary teachers. =.=
6. Dirgahayu Indonesia!! I love Indonesia with whatever condition it has. But of course it has to improve. Happy independence day also to Singapore, my second home country 🙂
Ok, sekian gado-gado bulan Agustusnya. Hahaha..